Kudus,-Jateng, tribunpantura.com
Apitan Sedekah Bumi Desa Terangmas di meriahkan wayang kulit pada siang hari dan malamnya ketoprak yang di gelar di halaman balai Desa Terangmas, Undaan,Kudus,pada Kamis (8/5/2025)
Sedekah bumi atau apitan yang jatuh pada bulan Jawa apit atau warga masyarakat Jawa menyebut apitan ini adalah adat budaya tradisi turun temurun yang harus dilaksanakan warga masyarakat Desa Terangmas
Kepala desa (kades )Sudiyono mengatakan “kegiatan yang kami gelar pada hari Kamis Kliwon malam Jumat legi adalah kegiatan apitan sedekah bumi yang wajib dilaksanakan karena adat kebiasaan tradisi itu memang dilakukan di desa kami yaitu Desa Terangmas yang setiap tahunnya diagendakan rutin wayangan dan ketoprakan”, ujarnya.
Lakon wayang Among Tani adalah kisah negara Amartha memboyong Dewi Sri sebagai lambang kesuburan,supaya yang ada di bumi untuk pertaniannya sejahtera dan lakon ketoprak malam nanti Mahesa Jenar keris nogo sosro sabuk inten melambangkan seorang pemimpin harus jujur ,adil,tegas, disiplin arif dan bijaksana
Kami merasa senang dan bangga dan terima kasih kepada warga masyarakatku semua yang sudah menghadiri acara apitan sedekah bumi
“Kegiatan apitan sedekah bumi ini adalah sebagai wujud syukur kepada sang pencipta”, imbuhnya.
Kami akan mengundang seluruh kepala Desa sekecamatan undaan dan tentunya seluruh peran serta masyarakat
Selain sedekah bumi kearifan lokal yang dipunyai Desa Terangmas yaitu pada bulan suro penanggalan Jawa kita juga menghormati uri-uri adat budaya punden Mbah Padi
“Maksud dan tujuan kami uri-uri adat budaya sedekah bumi ini semoga hasil pertanian yang ditanam di bumi Pertiwi ini dijauhkan dari hama dan hasil pertaniannya bagus serta warga semakin menjalin kerukunan dan persatuan dan semakin sejahtera Desa Terangmas”,pungkasnya.(SR)