Kudus -Jateng , tribunpantura.com
Dari tahun ke tahun warga dukuh Conge semakin kompak dan maju ini terlihat dalam memeriahkan sedekah bumi kirab budaya dan pengajian wayang
Kegiatan tersebut dimulai start dari punden Mbah Mursodo peserta kirab berjalan kaki sepanjang 3 kilometer dan finish di punden Mbah Rabiyah ,dukuh Conge, Desa Ngembalrejo,Bae, Kudus,pada Selasa (13/5/2025)
Ketua Panitia Kirab Budaya Sedekah Bumi Dukuh Conge Ahmad Basyir mengatakan bahwa, kegiatan kirab budaya sedekah bumi ini merupakan warisan budaya leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Menurut petuah dari leluhur dan sesepuh kita bahwa mbah Mursodo di peringati/khoul pada bulan Suro (Jawa) setiap tahunnya dan Mbh Rabiyah itu harus diperingati setiap bulan apit(Jawa)sudah berjalan 7 tahun diadakan kirab budaya”ujarnya.
Kata Basyir, kegiatan ini dilakukan pada bulan Apit pada penanggalan Jawa, dengan mengarak hasil bumi yang mereka tanam selama satu tahun. Saat ini lah mereka melakukan bersedekah kepada warga dengan membagi-bagikan rejeki berupa hasil bumi tersebut.
“Sebanyak 6 gunungan hasil bumi diarak bersama beberapa RT di RW 2 Dukuh Conge kemudian dibagikan ke warga ketika sampai di makam mbah Rabiyah” ujarnya.
Pantauan awak media dilapangan, Gunungan hasil bumi yang di kirab hingga ke makam leluhur mbah Rabiyah, disana ratusan warga sudah menunggu dan langsung berhamburan mendekat menuju gunungan hasil bumi.
Begitu tokoh agama selesai membacakan doa, tanpa menghiraukan keselamatan dirinya, ratusan warga saling berdesakan berebut untuk mendapatkan gunungan yang berisi aneka hasil bumi tersebut.
Masih ditempat yang sama Kepala Desa Ngembalrejo, Moh Zakaria mengatakan, acara tersebut, merupakan puncak dari peringatan sedekah bumi warga Dukuh Conge yang selalu jatuh bulan Apit pada penanggalan Jawa.
“Al hamdulillah tiap tahun dari awal hingga saat ini kegiatan selalu semarak, masyarakat tambah seguyub, dan meningkatkan karifan lokal kita” katanya.
Jadi sementara ini, Kata Zakaria, Ngembalrejo ada 6 Khoul ditiap dukuh dan ditambah kirab budaya mbah Rabiyah satu yang saat ini dirayakan dengan kirab budaya.
“Selanjutnya, kami akan kumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan budayawan untuk mengadakan acara hari ulang tahun Desa Ngembalrejo agar lebih semarak dalam menjunjung tinggi para leluhur kita” tuturnya.
Menurutnya, Mbah Rabiyah mempunyai peninggalan salah satunya yakni sumur yang konon katanya mempunyai khasiat seperti bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan jika belum mempunyai jodoh bisa mendapatkan jodoh karena karomahnya banyak sekali.
“Namun semua itu, atas kehendak Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena air sumur tersebut belum pernah habis meskipun musim kemarau melanda dan siapapun berhak untuk mengambil untuk keberkahan” tandasnya.
Selain itu, setiap malam jumat selama 7 tahun sering diadakan iatighosah dan ngaji bersama warga setempat untuk mendoakan para keluhur.
Menurut salah satu warga bernama Jayadi Ia rela berdesak-desakan karena mereka mempercayai akan mendapatkan keberkahan dan kelancaran rejeki jika berhasil memperoleh isi gunungan hasil bumi tersebut setelah dikirab keliling desa.
“Saya senang karena sayur-sayuran ini mengandung berkah leluhur kami. Semoga juga akan jadi berkah bagi keluarga kami,” kata Warsini.
Lanjut Zidan ,harapnya warga masyarakat dukuh Conge kegiatan seperti ini harus tetap dilestarikan dan tahun kedepan diperbesar dan semoga dukuh Conge Ngembalrejo semakin maju dan sejahtera “pungkasnya.(SR)