Sedekah Bumi Desa Gamong Meriah,Arak 11 Gunungan,Pertunjukan Wayang Kulit Hingga Pengajian

Kudus,-Jateng,tribunpantu.com

Sabtu pon malam Minggu Wage gelar puncak acara Sedekah Bumi Desa Gamong, kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus Jawa Tengah (31/5/2025)

Rangkaian kegiatan Apitan atau sedekah bumi di mulai hari kamis pembacaan tahtiman Alquran di aula balai desa, kemudian kepunden Mbah Gamong dipasar Kliwon dan ziarah kemakan Sunan Kudus

Dilanjut hari Jum,at penyembelihan satu ekor kerbau yang bertujuan untuk dikembalikan pembagian berkat kepada seluruh warga masyarakat

Tradisi adat sedekah bumi adalah wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kenikmatan ,kesehatan atau yang rezki diberikan berupa hasil bumi

Doa pemberangkatan kirab dimulai dari halaman Balai Desa dilanjut seluruh peserta kirab berbagai kontingen berjalan kaki mengelilingi dan menyusuri kampung hingga jarak tempuh 1 km dengan Sorak Sorai beragam bentuk kreasi dan inovasi corak warna berbagai seragam adat budaya Jawa diperagakan tak terasa sampai finish lapangan Desa Gamong

Akhirnya 11 gunungan setelah doa selesai diperebutkan warga masyarakat yang melakukan kirab tersebut

Kepala desa (kades) Gamong Noryanto mengatakan tradisi ini adalah warisan budaya leluhur yang harus di uri-uri dan dilestarikan secara konsisten oleh masyarakat setempat hingga di era digital saat ini

“Kami mengapresiasi seluruh wargaku yang mengikuti kirab budaya dengan jalan kaki, di samping jiwa badan sehat juga mempererat silaturahmi ,kesatuan dan persatuan demi menjaga identitas kearifan lokal”, ujarnya

Lanjut ia, Juga selamatan doa bersama di punden Mbah Gamong ,Mbah Adempanas,Mbah Gesong sebagai cikal bakal bentuk menghargai jasa-jasa warisan leluhur, bersama sesepuh desa tokoh masyarakat, tokoh agama, warga, agar kegiatan sedekah bumi ini diberi kelancaran Barokah dan selamat

Bahwa tradisi ini merupakan agenda tahunan yang sarat makna, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan hasil bumi yang telah diterima.

“Harapan dan tujuan kami setelah mengadakan tradisi ini warganya di ber keselamatan, kesehatan, di mudahkan usahanya seperti pertanian, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Desa Gamong,” terang Noryanto saat ditemui tribunpantura.com.

Ia menegaskan bahwa makna spiritual dari adat ini sangat dalam. Selain menjadi ajang kebersamaan, Sedekah Bumi juga mengandung nilai-nilai pengingat agar masyarakat selalu berserah diri dan menghargai alam.

Menurutnya”Sedekah Bumi bukan sekadar tradisi adat, tetapi simbol dari keterikatan masyarakat dengan tanah tempat mereka berpijak dan menggantungkan hidup,” tambahnya.

Ia menambahkan agar generasi muda Desa Gamong tetap peduli dan meneruskan pelestarian budaya ini. Ia mengingatkan bahwa kelangsungan sebuah tradisi sangat bergantung pada keterlibatan generasi penerus

Perlu di ketahui ,3 punden yang sudah di yakini masyarakat yakni Mbah Gamong berada di pasar Kliwon, punden Mbah Adem panas di Sidorekso, punden Mbah Gesong di pasar Peterongan Semarang,

Saat menonton wayang, “Wardoyo warga desa sebelah RT 8 RW 1 dari desa Blimbing merasa senang dan bangga adanya kegiatan Kirab Budaya hingga pertunjukan wayang kulit kami harap tahun depan diadakan lagi lebih meriah” Senangnya .

Masyarakat desa percaya bahwa menjaga warisan budaya adalah bagian penting dalam menciptakan keseimbangan antara spiritualitas, sosial, dan alam

“Oleh karena itu, tradisi warisan leluhur harus di uri-uri dan dilestarikan sebagai jati diri Bangsa dan identitas desa Gamong ,” pungkas Noryanto penuh harap.

Terimakasih seluruh warga masyarakatku semua yang telah mendukung acara ini berjalan sukses aman dan tentram

“Selamat menonton pertunjukan wayang semalam suntuk lakon”Semar Boyong”dilanjut besok hari Minggu pengajian umum sebagai pungkas kegiatan sedekah bumi”,tutup Noryanto disela-sela kegiatan.(SR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *